Sabtu, 15 Maret 2008

Daur Ulang Sampah Kertas

angan buang sampah kertas anda. Karena jika didaur ulang dengan benar, bisa bernilai ekonomis. Inilah topic pembahasan kami dalam Pak Bali, Peran Kita Bagi Lingkungan, untuk minggu ini. Saya Vina Mubtadi.

++++++

Orang melihat bahwa persepsi sampah ini adalah masalah yang gampang, sampah dianggap remeh. Sehingga orang tidak pernah melirik bahwa sampah memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi. Yang kedua, selama ini sampah dianggap sepele dan berakibat fatal sehingga menjadi bencana yang pelik dan tidak tertanggulangi. Berangkat dari sana, kami di Walhi Jakarta mencoba mengampanyekan bahwa sampah harus menjadi satu hal yang diprioritaskan.

Itulah pendapat dari Mada Gumala yang akrab disapa Bo’un, tim pengelolaan sampah rumah tangga Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jakarta mengenai sampah. Ya, sampah harus menjadi satu hal yang turut menjadi perhatian dalam keseharian kita. Banyak cara untuk kita bersahabat dengan lingkungan. Salah satunya, adalah dengan melakukan daur ulang.

Dari Kamus Wikipidea, Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk/material bekas pakai.

Dimulai dari pemilahan. Tentu saja, tidak semua sampah bisa didaur ulang. Berikut penjelasan Mada Gumala atau akrab disapa Boun, dari tim pengolahan sampah rumah tangga, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jakarta mengenai pemilahan sampah:

Kita coba pilah dulu komposisi sampah sendiri terdiri dari organic dan anorganik. Untuk anorganik itu juga terpilah menjadi dua; anorganik yang bisa diolah dan anorganik yang perlu penanganan lebih khusus, seperti limbah B3. Nah, sampah an-organik yang bisa diolah tanpa penannganan khusus itu seperti kertas dan plastic.

Material yang dapat didaur ulang, misalnya adalah botol bekas wadah kecap, saos, sirup, krim kopi. baik yang putih bening maupun yang berwarna terutama gelas atau kaca yang tebal. Lalu kertas, terutama kertas bekas di kantor, koran, majalah, kardus kecuali kertas yang berlapis (minyak atau plastik).

Namun untuk episode kali ini, kita akan bicara mengenai daur ulang kertas.

Kertas, karton ataupun kardus merupakan benda-benda yang akrab dengan keseharian kita. Setiap hari kita membaca Koran atau majalah. Usai dibaca, mungkin diletakkan begitu saja dan luput dari perhatian kita lagi. Demikian pula dengan kertas HVS yang banyak ditemui di perkantoran, usai menggunakan kertas untuk mengeprint atau fotokopi, lalu teronggok begitu saja. Bagi yang peduli lingkungan atau untuk berhemat, sering mengakalinya dengan menggunakan kembali sisi yang masih belum terpakai. Cara yang efektif memang, untuk mengurangi pemakaian kertas. Namun setelah dua sisinya terpakai, bagaimana? Apa yang anda lakukan terhadap sisa-sisa kertas tersebut?

Kalau biasanya anda membuangnya, kini urungkanlah kebiasaan itu. Sebaliknya, kumpulkan saja kertas-kertas yang sudah tidak anda inginkan lagi. Bisa berupa kertas HVS, karton, ataupun kardus. Karena sampah kertas tersebut bisa diolah kembali menjadi kertas yang baru. Atau bisa juga menghasilkan uang setelah diolah menjadi kerajinan tangan. Semua itu dimungkinkan lewat proses yang namanya Daur Ulang.

Saya yakin, anda sering mendengar istilah daur ulang ini. Tapi tahukah anda cara mendaur ulang kertas? Boun, tim pengolahan sampah rumah tangga menjelaskan lebih lanjut mengenai proses daur ulang kertas.

Bahan pertama yang harus disiapkan adalah papan atau kayu triplek. Ukuran bebas, seukuran HVS bisa, 1 m x 0.5 m juga bisa. Bisa diganti dengan meja belajar anak-anak playgroup. Lalu dilapis kain. Kedua, screen yang ukuran T-12, biasanya beli di toko sablon. Bisa juga buat sendiri dari jaring nyamuk. Ketiga, rakel yaitu alat untuk meniriskan air yang banyak tersedia di toko sablon. Keempat, bak besar dan/atau ember. Kelima, blender. Terakhir, kertasnya tentu saja, tidak ada patokan banyak/volumenya, seadanya yang ada di rumah. Proses pertama adalah membuat bubur kertas. Caranya, kertas disobek-sobek kecil-kecil lalu direndam semalaman. Kalau kardus minimal 4 hari. Komposisi air ½ ember, kertas penuh, karena nanti kertas akan menciut dengan sendirinya. Ada cara yang lebih instan, yaitu merebus kertasnya selama 30 menit. Proses kedua, bubur kertas campur air dengan perbandingan 1:3, lalu diblender

Demikian penjelasan Bo’un, tim pengelolaan sampah rumah tangga dari Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jakarta mengenai daur ulang sampah kertas.

+++++

Saudara, proses daur ulang sampah kertas akan kami hadirkan pada edisi pekan depan. Jadi, jangan lewatkan Pak Bali, Peran Kita Bagi Lingkungan setiap hari Selasa. Sekian Pak Bali Peran Kita bagi Lingkungan minggu ini. Kritik dan saran bisa anda sampaikan ke nurvianam@mediacorp.com.sg. Naskah dan podcast program ini tersedia di www.rsi.sg/indonesian. Saya Vina Mubtadi. salam Hijau!

Tidak ada komentar: