Alat
Pisau/parang,garuk sampah kecil, alat semprot, talenan untuk mencacah,mini komposter
Bahan
Sampah organik, bakteri SUPERMIK SAMPUK,Air tanah secukupnya
CARA PENGOLAHAN
1. DIPILIH
Antara sampah organik (sisa sayuran, makanan, kulit buah, daun dll) dan anorganik (plastik, kertas,kaca dll)
2. DICACAH
Sampah organik yang bentuknya besar-besar dicacah menjadi potongan kecil untuk memudahkan proses fermentasi
3. DITABUR SUPERMIC SAMPUK/SS
Sampah cacahan dimasukkan kedalam mini komposter, semprot dengan air tanah secukupnya sampai terasa lembab kemudian ditabur SS merata. Jika jumlah sampah sedikit bias dimasukkan sampah setiap hari sampai penuh (2kg SS untuk 1 ton sampah)
4. DIADUK
Setelah disemprot dan ditabur kemudian diaduk
Setiap kali memasukkan sampah baru selalu disemprot air tanah dan ditabur SS kemudian diaduk.
Setelah 14 hari atau mini komposter sudah penuh tidak memasukkan lagi sampah baru.. setiap 2 hari minimal 1x diaduk sambil memperhatikan kandungan airnya. Bila terlalu basah dapat ditabur dengan bekatul,serbuk gergaji kering.
Setelah hari ke 21, proses fermentasi sudah selesai. Biarkan selama 1 hari
5. DIANGIN-ANGINKAN
Setelah dibiarkan sehari; kompos dikeluarkan dan dianginkan ditempat yang teduh, terlindung dari sinar matahari. Setelah kadar air sekitar 30% kompos sudah dapat digunakan
6 DIAYAK
Bila mau dijual, kompos perlu untuk diayak untuk mendapatkan ukuran yang sama
7 DITANAM KEMBALI
Bahan Organik dikembalikan keasalnya sebagai pengembali kesuburan tanah ataupun media tanam. Air tirisan (lindi) dapat digunakan sebagai pupuk cair organik
Bila mau digunakan harus dicampur dengan air. 1 bagian lindi: 10 bagian air, dapat disemprot atau disiramkan.
Catatan:
1. Bila kompos termasuk bahan organic yangberprotein tinggi (dari kacang-kacangan,daging), berpotensi menimbulkan belatung
Sumber : rumahhijaupapyrus'site
Tidak ada komentar:
Posting Komentar